Sistem Peternakan Terpadu: Definisi, Prinsip, Peran dan Peta Konsep

Kamajuan industri peternakan mendorong peningkatan kualitas hidup dan tingkat konsumsi masyarakat. Kesadaran akan pentingnya suatu proses beternak yang sistematis, terarah, terukur, dan bernilai ekonomis mampu merubah cara pandang dan keinginan untuk menghasilkan ternak yang bermutu.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mempelajari bagaimana konsep atau sistem peternakan terpadu. Paling tidak kita memahami definisi, prinsi, peran dan skema sistem peternakan terpadu ini sebagai bagian dari cara kita menuju masyarakat modern. Berikut ini definisi peternakan terpadu, prinsip, peran penting dan skema atau konsep dasarnya.
Saya merangkum materi ini secara singkat, padat dan jelas dari berbagai literatur ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.

Definisi, Prinsip, Peran dan Peta Konsep Sistem Peternakan Terpadu

A. Definisi Sistem Peternakan Terpadu

Menurut (Inayah, 2014) menyatakan bahwa sistem peternakan terpadu merupakan suatu 
sistem yang menggabungkan kegiatan peternakan (on farm) dengan kegiatan pertanian untuk 
mendapatkan suatu integrasi yang menguntungkan satu dengan yang lainnya.
Menurut Saragih dalam (Warmadewi, D.A, 2017) Pembangunan kawasan peternakan 
merupakan strategi umum untuk meningkatkan kesejahteraan peternak, meningkatkan dayasaing 
produk pertanian serta menjaga kelestarian sumberdaya pertanian.
Peternakan terpadu merupakan suatu proses budidaya yang didalamnya terdapat serangkaian 
kegiatan yang mengutamakan sinergitas proses produksi yang efisien dan berdampak positif baik 
dari aspek lingkungan, aspek produksi maupun nilai ekonomis (efisiensi).
Konsep Peternakanan terpadu pada hakekatnya adalah memanfaatkan seluruh potensi energi 
baik sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA) dan produksi ternak sehingga dapat 
dipanen secara seimbang dan menguntungkan (Zainal Abidin, 2020)
Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem peternakan 
terpadu ini adalah suatu proses beternak yang mengandalkan kebaruan informasi dan keandalan 
metode beternak, dari yang awalnya kegiatan beternak hanya dipandang sebagai kegiatan untuk 
memenuhi kebutuhan individu, menjadi kegiatan ekonomis.

B. Prinsip Sistem Peternakan Terpadu

Prinsip dari sistem peternakan terpadu ini umumnya menggunakan prinsip 3R, yaitu:
1. Reduce (mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul);
2. Reuse (memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya PP yang sudah tidak bermanfaat 
untuk menjadi bermanfaat); serta
3. Recycle (mendaur ulang produk limbah menjadi sumber ‘energi’ baru bagi proses produksi 
yang lain. (Santoso, Mt, 2015)

C. Peran Sistem Peternakan Terpadu

Pengelompokan cara beternak memiliki peranan yang berbeda-beda, termasuk peran sistem peternakan terpadu. Berikut ini beberapa peran penting dari sistem peternakan terpadu, yaitu:
1. Memasyarakatkan sitem peternakan terpadu sebagai peternakan yang lestari dimana kondisi 
ternak diperhatikan dan ditingkatkan untuk menjamin kelangsungan siklus yang 
berkesinambungan.
2. Membentuk masyarakat yang mandiri.
3. Meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata dengan pola pikir 
maju dan pola hidup sederhana.
4. Memenuhi kebutuhan pasar akan persediaan daging sehat dan berkualitas serta bebas polusi 
guna meningkatkan kualitas dalam persaingan.
5. Membentuk suatu ikatan kerjasama dalam bentuk pertanian inti rakyat serta membangun 
kerjasama yang sejajar dalam memenuhi kebutuhan sektor peternakan.

D. Skema/Peta Konsep Sistem Peternakan Terpadu

Sistem Peternakan Terpadu: Definisi, Prinsi, Peran dan Peta Konsep

Pustaka/Literatur

Abidin, Zainal. 2020. Pemetaan Kawasan Peternakan Terpadu dengan Sistem Zero Waste di RW 
1 Gunungsari Kelurahan Karangkepoh Kecamatan Karanggede. Skripsi Sarjana 
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Di akses pada 24/08/2021 dari http://eprints.ums.ac.id/87779/1/NASPUB.pdf.

Inayah, S.K, dkk. 2014. Penerapan Sistem Peternakan Terpadu dengan Konsep LEISA (Low 
External Input and Sustainable Agriculture. Laporan Akhir PKM, Institut Pertanian 
Bogor. Di akses pada 24/08/2021 dari https://repository.ipb.ac.id/.

Santoso, Mt. 2015. Pengembangan Peternakan Terpadu Sebagai Subtitusi Ekonomi 
(Meningkatkan Efisiensi) dalam Sistem Agrobisnis Sapi Potong. Di akses pada 
24/08/2021 dari santoso.wordpress.com

Warmadewi, D.A, Bidura, I.G.N.G, Partama, I.B.G. 2017. Prinsip Dasar Pemetaan Kawasan 
Peternakan. Denpasar: Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
BACA JUGA:  DPR RI; Para Oportunis Yang Menyusup

Leave a Comment