Puisi yang berjudul kamuflase adalah salah satu puisi ciptaan Fanli Mandalika yang dibuat atas dasar permintaan dari seorang gadis yang angun. Seorang penyair kecil yang terhimpit oleh ribuan kosa kata para penyair dunia. Puisi ini menyelaskan tentang sebuah perubahan secara perlahan yang pasti manusia alami.
Dihadiakan sebagai kado atas berkurangnya usia hidup didunia yang fana ini. Sebuah perintah yang dianalogikan sehingga nampak secercah metafor yang secara sengaja memaksa untuk berkamuflase.
Kamuflase
Teruntuk kau yang tuhan cipta,
Kau dahulu pernah tersungkur bukan ?
Dan akhirnya perlahan kau lihai,
Kala itu usia mu begitu belia,
Namun, kini kau beranjak dewasa..
Saat lelap rentangkan raga diatas ranjang para petapa,
Dan kau berutopia,
Tentang jiwa yang berharap bela sungkawa,
Kita pasti tua..
Saat air menjadi bara,
Dan api membuatmu basah,
Tentang cinta antara jiwa dan raga yang tengah bereuforia,
Sediakah kau ditegur usia ?
Kian banyak dosa-dosa,
Rentang waktu yang buat kau alpa,
Hingga kau terlena oleh opera,
Hanya satu pesanku, ubah arah !
Jadilah kompas saat yg lain terhempas,-