LSI keyword sangat sering disebut ketika sedang membahas tentang Search Engine Optimization atau SEO. Lantas, Apa itu LSI (Latent Semantic Indexing)? Kenapa banyak penyedia Jasa SEO yang menggunakannya? Yuk kita cari tahu penjelasannya.
Untuk bisa mendapatkan peringkat yang tinggi di laman hasil pencarian, website memerlukan bantuan tambahan keyword dari LSI.
Perannya adalah membantu pemilik website membuat konten yang relevan dengan audiens. Dengan begitu, website akan memperoleh feedback yang baik dari user yang sedang mencari informasi.
Apa Itu LSI (Latent Semantic Indexing)?
Seperti yang sudah disebutkan, LSI adalah singkatan untuk istilah Latent Semantic Indexing. Istilah ini bisa didefinisikan sebagai kalimat atau kata-kata yang dianggap relevan oleh mesin pencari secara semantik.
Misalnya, saat kamu mengetik keyword “Hosting” di Google, kemungkinan besar hasil pencarian yang ditampilkan adalah mengenai kendaraan roda dua dan motor penggerak.
Pasalnya, istilah “hosting” sendiri memiliki beberapa makna. Oleh sebab itu, Google pun memberikan hasil yang ambigu.
Untuk menghindari hal-hal seperti ini, dibutuhkanlah LSI keyword lain di dalam konteks artikel. Contohnya seperti “web hosting” atau “murah”.
Jika digabung akan menjadi pencarian yang berbeda seperti kata kunci hosting murah satu tahun
Dari contoh di atas, bisa disimpulkan bahwa LSI memiliki peran yang sangat penting untuk SEO. Kalau kamu ingin menulis artikel untuk website, sebaiknya gunakan keyword yang spesifik sesuai dengan isinya.
Manfaat LSI Keyword untuk SEO
Setelah memahami apa itu LSI (Latent Semantic Indexing), lalu apakah manfaatnya untuk SEO? Sebenarnya masih ada jawaban pasti untuk hal tersebut. Bahkan sebagian orang menyebutkan bahwa manfaatnya hanya sekadar mitos.
Meski begitu, Google memang sempat menggunakan LSI keyword pada 2004 lalu. Saat itu, search engine sudah bisa memahami frasa semantik dan sinonim.
Berikut ini adalah manfaat LSI untuk SEO selengkapnya.
- LSI bisa digunakan sebagai pengganti keyword utama atau sebagai selingan. Ini berguna untuk menghindari penalti dari Google karena penggunaan keyword yang terlalu sering.
- Membuat tulisan menjadi lebih relevan tanpa harus terlalu sering menyebutkan keyword utama.
- Meningkatkan kualitas konten artikel karena memakai istilah-istilah yang berhubungan dengan keyword.
- Memudahkan pengguna internet untuk menemukan konten.
- Memberikan peluang agar website bisa mendapatkan peringkat tinggi di laman hasil pencarian.
Cara Kerja Latent Semantic Indexing
Pada dasarnya, cara kerja LSI cukup rumit karena memakai rumus-rumus matematika untuk memahami hubungan dan korelasi antar kata. Hal ini memang cukup rumit untuk dipahami manusia.
Meski begitu, kamu masih bisa memahami cara kerjanya dengan lebih sederhana. Cara kerja LSI terbagi menjadi 3 tahap berikut ini.
Search engine akan mencari persamaan atau sinonim dari kata kunci yang kamu pakai. Misalnya, dashboard bisa punya dua buah makna, yaitu dashboard pada mobil dan dashboard pada laman web.
Kata-kata tersebut selanjutnya akan diidentifikasi atau dikenali dengan memakai kata-kata lain yang berhubungan secara semantik.
Contohnya dashboard mobil memiliki hubungan dengan interior, otomotif, dan head unit. Sedangkan dashboard web berhubungan dengan landing page, menu, dan desain.
Search engine selanjutnya melakukan pengelompokan dashboard mobil dan dashboard website ke kategori berbeda. Di sini, LSI keyword berperan untuk menentukan jenis dashboard yang dimaksud oleh pengguna.
Bisa disimpulkan bahwa LSI berperan untuk memberikan konteks jenis konten yang kamu sajikan kepada audiens.
Cara Mencari LSI Keyword
Pertanyaan yang sekarang muncul adalah bagaimana cara untuk mencari dan menemukan LSI yang tepat? Tenang, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
1. Menggunakan Google Trends
Google memiliki sebuah tool yang diberi nama Google Trends. Fungsinya adalah menampilkan data tentang keyword yang sedang banyak dicari orang atau sedang tren.
Kamu bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan LSI. Masukkan saja keyword utama yang ingin kamu pakai untuk mendapatkan keyword lain yang relevan dengan itu.
2. Hasil Pencarian Terkait
Berikutnya, kamu juga bisa memanfaatkan fitur hasil pencarian terkait yang dimiliki oleh Google. Fitur ini biasanya muncul di bagian bawah hasil pencarian.
Untuk menemukannya, kamu tinggal membuka laman Google dan mengetik keyword utama yang akan dipakai. Berikutnya, laman hasil pencarian pun ditampilkan. Scroll ke bagian paling bawah untuk melihat hasil pencarian terkait.
3. Google Autocomplete
Kalau ingin lebih mudah, kamu juga bisa memanfaatkan fitur autocomplete yang dimiliki oleh Google. Fitur ini berguna membantu kamu dalam melakukan pencarian. Jadi, kamu tidak harus mengetik keyword secara lengkap dan hanya tinggal memilih yang sesuai.
Fitur autocomplete ini menampilkan keyword yang banyak dimasukkan oleh pengguna lain. Jadi, akan ada banyak variasi LSI yang bisa kamu dapatkan dengan cara ini.
4. Via Website People Also Ask
Kalau kamu perhatikan, di antara website yang tampil pada halaman hasil pencarian, ada section bernama “People also ask”.
Section tersebut berisi daftar pertanyaan yang berhubungan dengan keyword. Kamu bisa menggunakan ini sebagai LSI.
5. LSI Keyword Tools
Di internet juga sudah banyak LSI keyword tools yang gratis dan berbayar. Beberapa contohnya antara lain:
- Ubersuggest
- Google Keyword Planner
- LSIKeywords
Cara menggunakan tools tersebut kurang lebih sama. Kamu hanya perlu memasukkan keyword utama, lalu data mengenai LSI akan ditampilkan.
Bisa disimpulkan bahwa LSI merupakan kata-kata yang berhubungan dengan keyword secara semantik.
Fungsinya sangat penting untuk memperkaya isi pembahasan atau artikel dalam sebuah website. Jadi, jangan lupa untuk menambahkannya di artikel ya!